TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada awal pekan diperkirakan masih melemah mengikuti penurunan indeks bursa saham kawasan Asia. Indeks dibuka melemah 16,13 poin ke posisi 6.798,4.
"Untuk hari ini IHSG masih diselimuti oleh sentimen negatif. Kurs rupiah yang kembali melemah ke level di atas Rp 15.400 per dolar menunjukkan tekanan makroekonomi masih terasa," tutur Tim Riset Surya Fajar Sekuritas pada Senin, 17 Oktober 2022.
Sebanyak 45 saham unggulan atau turun 2,97 poin atau 0,31 persen ke posisi 963,77. Analis menyebut pelaku pasar bakal menantikan agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis, 20 Oktober.
Investor akan mencermati apakah Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan lebih dari 50 basis poin. Jika suku bunga terkerek, depresiasi rupiah diperkirakan berpotensi berhenti dan memberikan kepercayaan bagi investor untuk kembali ke pasar saham.
Baca juga: Besok IHSG dan Rupiah Diprediksi Melemah, Dampak Sentimen The Fed dan Gejolak Global
Adapun IHSG hari ini diproyeksikan masih akan melanjutkan pelemahan dan akan bergerak di kisaran 6.720-6.850. Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat bergerak melemah pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pelaku pasar tampak masih merespons negatif rilis data penjualan retail September yang tidak mengalami pertumbuhan secara bulanan. Sebelumnya pada Agustus, pertumbuhan penjualan retail di Amerika tercatat 0,4 persen secara bulanan. Selain itu, survei University of Michigan menunjukkan konsumer memperkirakan inflasi akan meningkat.
Bursa saham regional Asia pun tampak diwarnai pelemahan. Indeks Nikkei melemah 392,8 atau 1,45 persen ke 26.697,96. Kemudian indeks Hang Seng turun 136,47 atau 0,82 persen ke 16.451,22. Indeks Shanghai terkoreksi 17,1 poin atau 0,56 persen ke 3.054,89. Lalu indeks Straits Times melemah 24,11 poin atau 0,79 persen ke 3.015,5.
ANTARA
Baca juga: IHSG Dibuka Turun ke 6.784,09 Menjelang Pengumuman Ekspor Impor BPS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.