Meski begitu, ada satu hal yang turut menjadi perhatian Mukroni atas ancaman resesi global yang mulai dirasakan di dalam negeri yakni pelemahan kurs rupiah. Ia pemerintah bisa menjaga agar kurs rupiah tak terus-terusan jeblok terhadap dolar AS karena bisa berimbas pada harga gas elpiji 3 kilogram yang menjadi kebutuhan pokok warteg. "Kowantara berharap tidak ada kenaikan harga LPG subsidi 3 kilogram," kata dia.
Mengenai potensi resesi global ini, sebelumnya Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai kondisi krisis ekonomi yang dialami dunia saat ini lebih mirip resesi 1970 ketimbang krisis 1998 dan 2008.
“Kondisi krisis saat ini lebih mirip resesi 1970 dibandingkan dengan (krisis moneter) 1998 dan 2008. Tahun 1998, krisisnya regional hanya kawasan Asia. Sementara tahun 2008 penyebabnya adalah kredit perumahan AS atau krisis sektor keuangan," kata Bhima ketika dihubungi oleh Tempo melalui pesan WhatsApp, pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Sedangkan pada 1970, dunia dilanda krisis minyak karena perang teluk. Walhasil, berbagai negara di dunia mengalami gejolak inflasi. Di Indonesia, krisis itu juga sekaligus menandai transisi dari Orde Lama ke Orde Baru.
RIRI RAHAYU | DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Ekonomi Global Penuh Tangangan, Sri Mulyani Sebut Aksi Nyata Negara G20 Sangat Dibutuhkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.