Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Dorong Eksportir dan Importir Manfaatkan Mata Uang Lokal dalam Bertransaksi

image-gnews
Bank Indonesia Solo menggelar acara Bincang Santai Pemanfaatan LCS) untuk Meningkatkan Efisiensi Ekspor-Impor Wilayah Solo Raya di Hotel The Sunan Solo, Kamis, 13 Oktober 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bank Indonesia Solo menggelar acara Bincang Santai Pemanfaatan LCS) untuk Meningkatkan Efisiensi Ekspor-Impor Wilayah Solo Raya di Hotel The Sunan Solo, Kamis, 13 Oktober 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mendorong kalangan pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang ekspor impor didorong agar lebih memanfaatkan Local Currency Settlement (LCS), atau penyelesaian transaksi dengan menggunakan mata uang lokal.

LCS merupakan inisiatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang hard currencies, terutama dolar AS, dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan resiliensi pasar keuangan Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengemukakan selama ini banyak transaksi ekspor impor yang menggunakan mata uang asing, namun lebih dominan dengan menggunakan dolar AS.

Baca: Rupiah Merosot Kian Membebani Proyek Kereta Cepat 

"Berdasarkan data, 90 persen penyelesaian transaksi ekspor impor saat ini menggunakan dolar AS. Padahal, nilai ekspor Indonesia langsung ke AS hanya 10 persen dari total ekspor ke seluruh dunia. Sedangkan nilai impor AS hanya 5 persen,” kata Joko, sapaan akrabnya, saat ditemui awak media seusai membuka acara Bincang Santai Pemanfaatan LCS) untuk Meningkatkan Efisiensi Ekspor Impor Wilayah Solo Raya di Hotel The Sunan Solo, Kamis, 13 Oktober 2022.

Adapun dalam bertransaksi menggunakan mata uang asing, kata Joko, dipastikan ada biaya konversi yang mesti dikeluarkan. Jika masih menggunakan dolar AS, maka akan ada biaya konversi ganda.

Sebagai contoh, perusahaan yang berhubungan dengan Jepang dalam bertransaksi selama ini menggunakan dolar AS. Saat bertransaksi, perusahaan tersebut tentu harus melakukan konversi dari rupiah ke dolar AS kemudian baru ke yen.

“Dalam jual beli mata uang kan ada selisih harga. Bagi yang beli mata uang asing lebih mahal dibandingkan yang jual. Sehingga transaksi dari rupiah ke dolar kemudian ke yen terjadi konversi ganda. Itu berarti tidak efisien bagi pelaku usaha,” tutur dia.

Sehingga dalam hal ini, ekspor impor Indonesia ke berbagai negara di luar AS semestinya bisa didorong secara bilateral agar pelaku usaha dalam bertransaksi lebih efisien karena tidak perlu mengeluarkan biaya dengan konversi ganda.

Jika dalam transaksi pembayaran dilakukan secara bilateral, lanjut Joko, para pelaku ekspor atau impor Indonesia dapat langsung melakukan pembayaran ke pihak negara itu dengan menggunakan mata uang negara tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi misalnya dengan Jepang, maka eksportir atau importir Indonesia dapat langsung melakukan pembayaran ke Jepang dengan menggunakan yen," kata Joko.

Menurut Joko, selisih nilai beli dan nilai jual mata uang asing terhadap rupiah, yang dalam transaksi ekspor impor mencapai jutaan dolar. Jika secara bilateral diterapkan LCS, maka akan sangat menguntungkan bagi pelaku ekspor impor tersebut. "Karena dalam transaksi pembayaran ekspor impor dengan negara-negara di luar AS, selama ini menggunakan mata uang dolar AS."

Dia menyebutkan, saat ini sudah empat negara yang telah sepakat dengan Indonesia dalam memanfaatkan LCS, yaitu Cina, Jepang, Thailand, dan Malaysia. "Untuk Singapura sudah diplot meski belum full implemented dan tidak lama lagi Filipina. Saat iini juga tengah dirintis penerapan LCS dengan Saudi Arabia," ucap dia.

Lebih jauh, Joko menyatakan, pihaknya akan terus mendorong para pengusaha, khususnya di bidang ekspor impor untuk memanfaatkan LCS tersebut. Secara nasional, langkah untuk pemanfaatan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan perundingan secara bilateral telah dimulai sejak tahun 2017.

“Pokoknya dengan negara yang hubungan ekspor-impornya dengan Indonesia nilainya besar kita dorong penerapan LCS. Sebagai gambaran perdagangan Indonesia dengan China, Jepang, Thailand dan Malaysia mencapai sekitar 40 persen dari total impor dan ekspor,” katanya.

Untuk mendukung operasionalisasi kerangka mata uang lokal atau LCS itu, beberapa bank di Indonesia telah ditunjuk sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). Bank-bank itu merupakan bank-bank yang dipandang telah memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi rupiah dengan mata uang negara terkait, sesuai kerangka kerja sama LCS yang disepakati.

Baca juga: Rupiah Melemah, Airlangga: Banyak Negara Lebih Rendah, Depresiasi Poundsterling 20 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.


Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang asing. (Euro, dolar Hong Kong, dolar A.S., Yen Jepang, Pounsterling Inggris, dan Yuan Cina).  REUTERS/Jason Lee
Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.