TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi global saat ini sangat gelap.
“Harus diakui bahwa kondisi global sekarang ini gelap, sangat gelap,” kata Bahlil dalam Orasi Ilmiah UGM yang dipantau secara virtual, Selasa 4 Oktober 2022.
Mantan ketua HIPMI itu menuturkan, pada 2017 hingga 2019 awal, dunia menghadapi perang dagang antara China dan AS. Adanya perang dagang tersebut, berpengaruh terhadap sebagian pertumbuhan ekonomi global.
Belum selesai dengan perang dagang, dunia termasuk Indonesia berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.
Tak sampai di situ, saat semua negara mulai bangkit pasca-pandemi, kini muncul konflik Ukraina dan Rusia yang memicu krisis pangan dan energi di berbagai belahan dunia.
Selanjutnya, kata Bahlil, persoalan tak hanya itu saja. Masih ada satu lagi, yakni ketegangan politik antara China dan Taiwan.
“Ketika empat poin terjadi, apa dampaknya? Pertumbuhan ekonomi global melambat. Inflasi di mana-mana terjadi peningkatan,” ungkapnya.
Selanjutnya OJK Ingatkan Resesi Lebih Cepat dari Perkiraan
Kendati demikian, di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, Indonesia mampu mencetak pertumbuhan ekonomi 5,44 persen pada kuartal II/2022. Tingkat inflasi Indonesia pun terbilang rendah bila dibandingkan negara-negara G20.