INFO BISNIS - Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membawa perubahan besar pada wajah pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan di seluruh pelosok nusantara yang menjadikan reputasi pemberi pelayanan kesehatan jadi lebih baik.
Kepala Puskesmas Panyabungan Jae, Kabupaten Mandailing Natal, Yulida Nehri, 43 tahun, sudah sepuluh tahun lebih mengabdi. Walau menjadi pemimpin, ia tetap aktif memberikan pelayanan kepada pasien karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan di daerah ini cukup tinggi.
Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdaftar di Puskesmas Panyabungan Jae lebih dari 33.000 orang yang tersebar di 25 desa dan kelurahan. Setiap harinya Puskesmas Panyabungan Jae melayani 120 sampai 130 pasien—terdiri atas pasien umum dan pasien Peserta JKN.
“Jumlah peserta yang besar membutuhkan usaha yang tinggi. Semua peserta yang terdaftar harus diperhatikan, misalnya pelayanan ibu hamil, persalinan, bayi, lansia, hingga vaksinasi tidak luput dari tugas kami. Pelayanan ini tantangan bagi kami agar mempertahankan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Yulida, Rabu, 31 Agustus 2022.
Sejak Program JKN bergulir, pemanfaatan pelayanan kesehatan kian bertumbuh. Sedikitnya 60 persen dari pasien yang berkunjung merupakan peserta JKN. Pasien yang belum menjadi peserta JKN mengaku kepada Yulida ingin mendaftar karena biaya pengobatan sebagai pasien umum cukup mahal.
“Saya perhatikan pasien yang berobat lebih mantap berobat jika sudah jadi peserta JKN, karena mereka tahu sudah ada yang menjamin. Belum lagi inovasi-inovasi dari BPJS Kesehatan yang memudahkan akses pelayanan, menurut saya sangat menarik bagi peserta,” kata Yulida.
Manfaat JKN, ia melanjutkan, bukan semata untuk peserta atau pasien. FKTP mitra BPJS Kesehatan juga mendapatkan manfaat. BPJS Kesehatan membayar kapitasi setiap bulan kepada FKTP sesuai dengan jumlah peserta terdaftar. Dana kapitasi sepenuhnya dipergunakan oleh FKTP untuk membayar jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. Selain peserta, manfaat dana kapitasi secara tidak langsung juga dirasakan oleh pasien umum yang berobat di FKTP mitra BPJS Kesehatan.
“Program JKN itu program dari kita untuk semua. Maksudnya, Program JKN nyatanya berdampak juga bagi pasien umum. Dengan adanya kapitasi, fasilitas kesehatan semakin bagus, ketersediaan obat terjamin, tersedia vitamin, dan lain-lain. Harapan kami, Kabupaten Mandailing Natal dan kabupaten/kota lainnya segera mencapai universal health coverage (UHC), sehingga masyarakat dan FKTP bisa merasakan manfaat yang lebih besar lagi,” tutur Yulida. (*)