Keempat, Jokowi dan Marcos Jr sepakat mendorong penguatan kerjasama untuk keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan. Jokowi sangat menghargai penandatanganan agreement on cooperatives activities in the field of defense and security.
Ini adalah pembaruan dari kerja sama yang sudah dibuat kedua negara pada 1997. "Keterlibatan aktif pertahanan dan militer kedua negara - Filipina dan Indonesia - dilakukan dalam 1997 cooperatives activities in the field of defense and security atau yang disebut DSCA. Perjanjian ini sudah berakhir dan sekarang sedang diperbarui," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Teresita Daza, pada 2 September, di laman resmi pemerintah Filipina.
Selain DSCA, Jokowi juga mengaku senang karena trilateral cooperative arrangement (TCA) antara Indonesia Filipina dan Malaysia telah diperbarui. "Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan," kata dia.
Forum Infrastruktur Indo Pasifik
Terakhir, Jokowi dan Marcos Jr juga membahas kerjasama yaitu bagaimana memperkokoh ASEAN dan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pasific. Jokowi menekankan pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN.
"Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan," kata dia.
Untuk memperkuat sentralitas ASEAN, Jokowi menggaris bawahi pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific melalui kerjasama yang konkret dan inklusif. "Dalam konteks ini Indonesia akan mengadakan Indo Pasifik infrastruktur forum di tahun depan," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini