TEMPO.CO, Jakarta -Penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma kembali dibuka pada Kamis, 1 September 2022. Direktur Operasi Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia), Mokhamad Khatim mengatakan sekitar sepuluh penerbangan komersial yang akan dilayani hari ini.
Hal tersebut dihitung berdasarkan data penggunaan slot time penerbangan yang tercatat pada aplikasi CHRONOS milik AirNav. AirNav Indonesia Cabang Halim, lanjut Khatim, melayani rata-rata 85 penerbangan take-off/landing. Namun pada masa pandemi Covid-19, berkurang menjadi 42.
Sementara kini, Khatim menilai sektor penerbangan mulai bangkit. “AirNav yakin sektor ini akan segera pulih mengingat penangan pandemi sudah semakin baik,” ujar Khatim, Kamis.
Adapun penerbangan komersial perdana di Bandara Halim Perdana Kusuma dibuka dengan pendaratan pesawat Citilink nomor penerbangan QG171 rute Juanda (Surabaya) – Halim (Jakarta) pada Kamis pagi. “Alhamdulillah sudah mendarat dengan selamat pagi ini jam 06.23,” kata dia.
Bandara Halim Perdanakusuma ditutup awal tahun 2022 lantaran ada revitalisasi yang berdasar pada Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022 tentang ataTentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia/Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Pada 13 Juli 2022, operasional Bandara Halim Perdanakusuma kembali dibuka. Namun terbatas untuk penerbangan latihan militer dan VVIP.
Sementara operasional penerbangan baik niaga berjadwal, tidak berjadwal, kargo, militer, dan VVIP dialihkan ke bandara lain, seperti Soekarno-Hatta (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Budiarto (Curug, Tangerang), dan Pondok Cabe (Jakarta).
kembali melayani penerbangan komersial, Presiden Direktur PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, menyebut seluruh fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma sudah disiapkan. Baik di sisi darat maupun sisi udara. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi keamanan dan keselamatan penerbangan; fasilitas elektrikal, mekanikal dan elektronika; fasilitas pelayanan; seluruh fasilitas di terminal penumpang; kemudian runway dan apron berkapasitas 16 lokasi parkir pesawat (parking stand) untuk pesawat berbadan sedang (narrow body) dan 6 parking stand pesawat berbadan lebar (wide body).
Di samping itu, layanan ground handling dan Pertamina juga dipastikan siap melayani maskapai komersial pada 1 September. Fasilitas umum dan komersial penunjang pelayanan penumpang, lanjut Awaluddin, juga telah disiapkan. Di antaranya transportasi darat yang meliputi operator bus, operator taksi, dan operator kendaraan sewa.
Kini terminal kedatangan juga menjadi lebih luas dari 819,32 meter persegi menjadi 1.194,24 meter persegi. Selain itu, ada penambahan baggage conveyor belt dari 2 menjadi 3. Fasilitas musala juga diperluas. "Proses verifikasi terhadap fasilitas di gedung terminal telah dijalankan oleh Kementerian Perhubungan dan selesai Ditindaklanjuti oleh AP II,” kata Awaluddin.
Baca Juga: Bandara Halim Kembali Beroperasi, Bos AP II: Jadi Etalase Pintu Masuk Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini