TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Halim Perdanakusuma kembali melayani penerbangan komersial mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. Layanan penerbangan akan diberikan oleh Citilink, Batik Air, dan Wings Air.
President Director Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, mengatakan AP II, selaku pemegang perizinan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) bekerja sama dengan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS)—selaku pengelola lahan seluas 21 hektare di Bandara Halim Perdanakusuma.
Angkasa Pura II dan ATS telah melakukan Penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement) Tentang Kerjasama Pengelolaan dan Pengoperasian Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Rabu, 31 Agustus 2022.
Kedua perusahaan tersebut akan bersinergi untuk memastikan layanan penerbangan komersial di bandara tersebut berjalan lancar guna memperkuat konektivitas udara nasional. "Bandara Halim Perdanakusuma menjadi etalase pintu masuk Jakarta yang merupakan salah satu kota besar di dunia," ujar Awaluddin.
Awaluddin menyebut seluruh fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma sudah disiapkan. Baik di sisi darat maupun sisi udara. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi keamanan dan keselamatan penerbangan; fasilitas elektrikal, mekanikal dan elektronika; fasilitas pelayanan; seluruh fasilitas di terminal penumpang; kemudian runway dan apron berkapasitas 16 lokasi parkir pesawat (parking stand) untuk pesawat berbadan sedang (narrow body) dan 6 parking stand pesawat berbadan lebar (wide body).
Di samping itu, layanan ground handling dan Pertamina juga dipastikan siap melayani maskapai komersial pada 1 September. Fasilitas umum dan komersial penunjang pelayanan penumpang, kata Awaluddin, juga telah disiapkan. Di antaranya transportasi darat yang meliputi operator bus, operator taksi, dan operator kendaraan sewa.
Sebelumnya, penerbangan komersial di Bandara Halim Perdana disetop karena dalam proses revitalisasi oleh Kementerian Perhubungan. Pascarevitalisasi, kini terminal kedatangan menjadi lebih luas dari 819,32 meter persegi menjadi 1.194,24 meter persegi. Selain itu, ada penambahan baggage conveyor belt dari 2 menjadi 3. Fasilitas musala juga diperluas.
Selanjutnya: Bandara Halim dan Soetta diarahkan jadi pendorong utama pertumbuhan penerbangan nasional.