Ia menjelaskan, PT Pos Indonesia telah berpengalaman bekerja sama dengan Himbara saat menyalurkan BLT ketika pandemi Covid-19. PT Pos Indonesia juga bersama Kementerian Sosial pernah menyebarkan bansos lainnya, sehingga sudah ada cara kerja yang efektif dan efisien.
"Karena ini tugas negara dan penyaluran harus cepat terselesaikan, hingga kini penyaluran semua bantuan yang sudah dilakukan PT Pos hampir mencapai 100 persen," ucap Erick.
Adapun Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi menyatakan kesiapan BUMN yang dipimpinnya untuk mengemban amanah sekaligus tugas negara ini. Koordinasi mengenai data penerima manfaat dengan Kementerian Sosial akan diintensifkan sehingga data 20,6 juta orang bisa segera diperoleh.
Saat ini data penerima telah diterima pihaknya secara bertahap. "Data yang masuk sudah ada 1,5 juta orang dan kami langsung mengirimkan undangan ke alamat masing-masing dengan keterangan jadwal dan lokasi pengambilan BLT BBM," kata Faizal.
Adapun dalam pelaksanaannya, menurut Faizal, penyaluran bantuan akan dilakukan dengan tiga cara.
Pertama, mengambilnya di kantor pos terdekat bagi penerima manfaat yang berdomisili dalam radius sekitar 500 meter dari kantor pos.
Kedua, menyalurkan melalui komunitas, seperti RT/RW, kelurahan dan kecamatan.
Ketiga, diantar langsung ke setiap rumah bagi kalangan disabilitas, orang tua, dan warga yang bermukim di wilayah 3 T (Terdepan, Tertinggal, Terluar).
Faizal menargetkan seluruh penerima manfaat BLT BBM akan menerima haknya dalam waktu dua pekan. "Oleh karena itu, kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan pihak luar, seperti merekrut mahasiswa dan masyarakat sebagai tenaga juru bayar. Atau Pemda, dinas sosial, aparat setempat, kepolisian dan tentara agar penyaluran bisa cepat," katanya.
BISNIS
Baca: Antrean Mengular di Banyak SPBU, Pertamina Tegaskan Tak Ada Pembatasan BBM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.