Komitmen 3 bank asing itu, kata Ida, menjadi bagian dari 49 bank yang telah menyatakan komitmennya untuk menjadi peserta BI-Fast saat dibukanya gelombang kelima. Ihwal waktu pembukaan gelombang, Ida belum mengungkapkan tanggal pastinya.
"Batch 5 sudah ada komitmen 49 bank. Nanti kita lihat dari komitmen itu siapa yang sudah siap dan masuk. Untuk itu secara paralel kita lakukan check point," ujar dia.
Hingga gelombang keempat pada 29 Agustus 2022, 77 peserta BI-Fast yang ada saat ini sebetulnya sudah mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. Tapi, kepersertaan akan terus dibuka untuk menekan biaya-biaya supaya lebih murah lagi, seperti biaya transfer yang Rp 2.500.
Implementasi BI-Fast oleh peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.
Pada gelombang keempat, BI juga telah menambah layanan kebanksentralan melalui BI-Fast untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah.
Layanan BI-Fast secara bertahap akan diperluas mencakup layanan bulk credit atau seperti untuk layanan gaji, direct debit seperti untuk pembayaran tagihan listrik berkala, request for payment atau meneruskan inforamsi permintaan transfer dana, dan ke depan cross border retail payment.
Baca: Kenali 8 Jenis Kartu ATM BRI, Beserta Limit dan Biaya Adminnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.