“Status per 24 Agustus 2022 pukul 17.00 WIB, sumur eksplorasi SRT-1XST sedang melakukan extended flow dengan observasi selama 8 jam dan kemudian akan dilanjutkan dengan test build-up pressure selama 72 jam,” kata Wira.
Berbeda dengan sumur pengembangan, sumur eksplorasi bertujuan untuk menemukan cadangan migas baru. Adapun sumur pengembangan dibor pada struktur yang telah terbukti cadangan migasnya dengan tujuan untuk meningkatkan produksi.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin berharap temuan ini dapat segera dieksploitasi. “Lokasi temuan ini dekat dengan fasilitas pemrosesan gas yang sudah ada di PHE Jambi Merang. Sehingga dapat segera diproduksi untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional dan ketahanan energi negeri,” ucapnya .
Ia menyatakan program kerja yang masif dan agresif bakal jadi salah satu strategi meningkatkan produksi migas di Regional Sumatera. “Implementasi ini sejalan dengan Semangat SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) yang kami gaungkan,” ujar Jaffee.
Regional Sumatera Zona 1, kata Jaffee, berupaya memenuhi target produksi tahun 2022 yang telah ditetapkan pemerintah melalui SKK Migas, yaitu minyak 22.817 barel per hari (Barrels Oil Per Day/BOPD) dan gas 185 MMSCFD. Target tersebut dicapai dengan rencana kerja 27 sumur pengembangan, 3 sumur eksplorasi, 7 sumur workover, serta melakukan well services-well intervention sebanyak 934 sumur.
Baca: Erick Thohir Laporkan Faizal Assegaf ke Bareskrim karena Fitnah Keji, Begini Kronologinya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.