TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk (Persero) dan Posco. Kerja sama itu dalam rangka memfasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.
"Total rencana investasi mencapai USD3,5 miliar dan akan dimulai pada tahun 2023 mendatang," ujar Bahlil melalui keterangan tertulis pada Kamis, 28 Juli 2022.
Selain itu, Bahlil mengatakan kerja sama tersebut juga dilakukan untuk memfasilitasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Ia berharap perluasan investasi yang dilakukan berjalan sesuai rencana sehingga dapat berkontribusi untuk mendorong peningkatan produksi baja otomotif di Indonesia.
Bahlil mengungkapkan ingin segera mempercepat terwujudnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kementerian Investasi terkait pun akan memberikan izin dan insentif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Izin akan kami bantu urus. Kalau ada masalah, jangan ragu untuk laporkan kepada kami,” ujar Bahlil.
Di sisi lain, Bahlil menekankan kembali adanya kewajiban untuk melakukan kolaborasi dengan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Kementerian Investasi, kata dia, juga akan memastikan keterlibatan pelaku UMKM dalam proyek kerja sama itu. Upaya yang dilakukan adalah memperhatikan kapabilitas dan kapasitas pengusaha lokal sebagai rantai pasok dan pemasok potensial.
BPKM Janji Lancarkan Perizinan
Adapun Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim menilai dukungan pemerintah sangat membantu perkembangan rencana perluasan investasi Krakatau Steel dan Posco.
"Dengan adanya kesepakatan ini kami akan terus aktif berkolaborasi dalam mengimplementasikan rencana investasi sesuai dengan target. Kami mengapresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah khususnya Kementrian Investasi dalam upaya merealisasikan perluasan investasi PT Krakatau Posco ini," tutur Silmy.