Jika ditotal, realisasi investasi asing dan dari dalam negeri pada kuartal kedua tahun ini mencapai Rp 302,2 triliun atau naik 7 persen ketimbang periode sebelumnya. Secara kumulatif, data realisasi investasi sepanjang semester satu mencapai Rp 584,6 triliun.
Realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa. Di luar Jawa, penanaman modal mencapai Rp 157,1 triliun atau sebesar 52 persen. Jumlah tersebut secara year on year naik 38 persen. Sedangkan total penerimaan modal di Pulau Jawa sebesar Rp 145,1 triliun, atau tumbuh secara year on year juga naik 32,9 persen.
Sementara itu, sepanjang kuartal kedua tercatat 320.534 tenaga kerja yang terserap dalam realisasi investasi tersebut. Pada triwulan sebelumnya, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 319.013 orang.
Adapun sektor investasi yang paling menarik investor pada triwulan kedua adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya. Pada sektor tersebut, nilai investasinya mencapai Rp 48,2 triliun atau sebesar 15,9 persen dari seluruh penanaman modal. Kemudian disusul sektor industri pertambangan senilai Rp 33 triliun atau 10,9 persen.
Sedangkan investasi di sektor perumahan, kawasan perindustrian, dan perkantoran nilainya mencapai Rp 26,7 triliun atau 8,8 persen. Pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, investasinya mencapai Rp 25,6 triliun atau sebesar 8,5 persen. Kemudian sektor makanan menyumbang 7,4 persen investasi atau senilai Rp 22,4 triliun.
Baca: Petani Sawit: RI Sudah 77 Tahun Merdeka, Tak Satu pun Pabrik Minyak Goreng Dimiliki Rakyat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.