TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG anjlok hingga menyentuh level 6.500 pada sesi perdagangan pertama awal pekan, Senin, 4 Juli 2022. Sejumlah saham bigcap menjadi pemberat dalam pergerakan indeks hari ini.
“IHSG mendapat tekanan dari melemahnya sejumlah saham-saham big cap,” ucap tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Senin.
Saham GOTO tercatat menjadi pemberat terbesar IHSG atau top lagging movers dengan penurunan 6,4 persen atau 25,49 poin. Menyusul saham BCA atau BBCA yang berkontribusi terhadap pelemahan IHSG sampai 2,3 persen atau 19,14 poin; Bank BRI atau BBRI 2,6 persen atau 14,8 poin; dan Bank Mandiri atau 3,6 persen atau 11,39 poin.
IHSG menutup sesi di level 6.622,4 atau 2,52 persen lebih rendah dari angka penutupan Jumat pekan lalu di level 6.794,3. Di akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 485 saham menguat, sementara 113 melemah, dan 146 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 7,5 triliun.
Seiring dengan anjloknya IHSG, tak satupun indeks sektoral yang berhasil menutup sesi pertama perdagangan hari ini di zona hijau. Sementara itu, indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam di sesi pertama hari ini (melemah 3,6 persen), disusul oleh indeks sektor transportasi (IDXTRANS) (turun 3,3 persen), dan indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) (turun 3 persen).
Berikut ini lima besar top gainer pada sesi perdagangan hari ini.
- WAPO (+28,1 persen ke Rp123 per saham)
- KJEN (+25 persen ke Rp320 per saham)
- MPRO (+10,3 persen ke Rp800 per saham)
- CANI (+9,5 persen ke Rp115 per saham)
- HOPE (+8,4 persen ke Rp179 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser adalah sebagai berikut
- CMPP (-7 persen ke Rp186 per saham)
- MARI (-6,9 persen ke Rp160 per saham)
- POLU (-6,9 persen ke Rp600 per saham)
- PURI (-6,9 persen ke Rp454 per saham)
- BEBS (-6,9 persen ke Rp3.210 per saham)
Baca juga: IHSG Diprediksi Masih Melemah, Samuel Sekuritas Soroti 4 Saham Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.