TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama ID Food Frans Tambunan berujar pihaknya sedang mengejar target menyalurkan minyak goreng curah ke 5.000 titik pengecer. Untuk mempercepat penambahan titik-titik pengecer, ID Food malakukan kerja sama dengan Pasar Jaya.
Frans berujar, ID Food telah bekerja sama dengan pasar jaya untuk menyediakan stok point atau titik paso. Di titik-titik tersebut, ID Food dan Pasar Jaya menyediakain toren minyak goreng curah untuk para pengecer sehingga mereka bisa langsung membawa jerikennya untuk mengisi minyak goreng di toren masing-masing.
"Bermitra dengan pasar jaya mereka kasih kios sewa. Kita stocking disini, ambil disini. Semua nanti kita coba mana yg paling efisien," katanya di Jakarta, Rabu, 22 Juni 2022.
Hingga kini, ID Food mencatat sudah mendistribusikan minyak goreng ke 3.000 pengecer minyak yang sudah terdaftar di aplikasi Warung Pangan. Namun, baru 1.500 pendaftar yang lolos verifikasi. Menurut Frans, banyak pengecer yang gagal dalam tahap verifikasi lantaran terkendala sinyal Internet di pasar.
"Ada masalah sinyal ya. Di pasar apalagi di dalam sinyal susah. Bahkan tadi ibu itu bufering sinyalnya. Nah sekarang kita lagi mencoba aplikasi yg kita punya itu PeduliLindungi," kata dia.
Wacana penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah kerap muncul sejak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ikut memimpin penyelesaian sengkarut minyak goreng itu. Luhut mengatakan pengguna aplikasi PeduliLindungi sudah lebih dari 40 juta orang sehingga dapat memudahkan distribusi minyak goreng curah.
Adapun Frans berujar akan terus berkomunikasi dengan pihak Kemenkomaves untuk memastikan kebijakan distribusi minyak goreng curah melalui aplikasi PeduliLindungi tersebut. "Makanya kita komunikasi dengan Kemenkomarves, suoalnya nanti enggak harus pakai KTP (kartu tanda penduduk), tinggal scan dengan QR code dari peduli lindungi. Biar lebih cepat dan gampang," ujar Frans.
Frans juga menargetkan sistem distribusi minyak goreng curah melalui aplikasi PeduliLindungi diberlakukan bulan ini. Ia mengaku saat ini wacana tersebut masih dalam tahap sosialisasi secara internal.
"Yang kami dapat masih sosialisasi. Harusnya dalam bulan ini sudah mulai jalan. Nanti tetap nunggu Kemenkomarves agar bisa digunakan," tutur Frans.
Ia menuturkan, dengan kerja sama yang telah dilakukan ID Food bersama Pasar Jaya, Kemenkomaves, dan lembaga lainnya, capaian titik pasokan akan segera mencapai target. Namun tantangannya, kata Frans, terletak pada urusan logistik dan distribusi. Menurut dia, pemetaan titik pasok sudah dilakukan, tetapi banyak yang sulit dijangkau.
"Tinggal kita paling distribusinya sampai mana. Sejauh ini terpusat di Jakarta, Jawa Barat, Surabaya. Paling banyak masih di Jakarta," ucapnya.
Frans berujar, bagi pedagang yang ingin menjadi pengecer minyak goreng curah, mereka dapat segera melakukan registrasi di aplikasi Warung Pangan. Namun jika ada kesulitan, pedagang bisa memesan lewat call center yang telah dibuat oleh dua anak perusahaan ID Food, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia dan PT Perusahaan Perdagangan Pangan (PPI).
"Ada call center, jadi bisa tinggal telepon, jadi kami ada dua anak perusahaan yang bisa pedagang hubungi, yaitu Rajawali Nusindo dan PPI. Bisa kontak kesana biar dapat jadi mitra warung pangan," ujar Frans.
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Alasan Rasio Utang Indonesia Masih Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini