Hingga 2015, layanan air irigasi dari 231 bendungan mencapai 10,6 persen atau 761 ribu hektare. "Dengan tambahan 61 bendungan pada 2024 maka layanan air irigasi dari 292 bendungan akan mencapai 19,3 persen (1,4 juta hektare sawah irigasi)," tuturnya.
Untuk meningkatkan indeks pertanaman, Endra menyebutkan Kementerian PUPR juga melakukan pekerjaan rehabilitasi 3,02 juta ha jaringan irigasi dan pembangunan 1,01 juta ha jaringan irigasi baru.
Endra menyatakan, untuk mengantisipasi krisis pangan global, Indonesia akan memfokuskan pada 7 komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, bawang erah, bawang putih, cabai, dan sorgum.
Saat ini pemerintah juga tengah mengembangkan beberapa sentra produksi tanaman pangan melalui food estate yakni di Sumatra Utara (Humbang Hasundutan) dengan target luasan 20.000 hektare dengan komoditas bawang merah dan bawang putih. Ada juga food estate di Kalimantan Tengah (Kapuas) dengan target luasan 29.000 hektare dengan komoditas utama padi dan jagung.
Berikutnya, food estate di Nusa Tenggara Timur (Sumba Tengah, Belu, Waingapu) dengan target luasan 10.000 hektare dengan komoditas padi, jagung, dan sorgum khususnya di Waingapu), di Papua (Merauke dan Keerom/Jayapura) dengan target luasan 210.000 hektare di Merauke untuk komoditas padi dan 3.000 hektare.
Kemudian, di Kabupaten Keerom/Jayapura untuk komoditas jagung, dan di Sulawesi Tengah (Donggala) dengan target luasan 15.000 hektare, untuk komoditas jagung dan kedelai.
BISNIS
Baca: Harga Bitcoin Rebound ke Rp 291 Jutaan, Saatnya Buy the Dip?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.