Namun sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari lini Garena yang bermain di industri gim. Per kuartal pertama ini, pendapatan Sea Group naik 64,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$ 2,9 miliar. Tapi di saat yang sama rugi bersih perseroan naik 37,4 persen yoy menjadi US$ 580,13 juta.
Lini bisnis Shopee walaupun masih mencatat rugi, menunjukkan perbaikan. Hal ini di antaranya terlihat dari transaksi yang melonjak 71,3 persen yoy menjadi US$ 1,9 miliar dan GMV yang tumbuh 38,7 persen, menjadi US$ 17,4 miliar.
Shopee juga saat ini tengah berhadapan dengan kenaikan inflasi dan suku bunga yang akan menahan laju konsumsi. Sebelumnya, Shopee telah menutup bisnisnya di Prancis yang baru berumur 5 bulan, karena tidak sesuai dengan ekspektasi.
Belum lama ini, Shopee juga menutup bisnis di India setelah 6 bulan beroperasi. Di Asia Tenggara, kompetisi bisnis pesan-antar makanan daring antara Shopee dengan Grab dan GoTo pun terbilang ketat.
Hingga akhir tahun 2021, Grabfood dan Foodpanda masih menguasai industri tersebut dengan GMV tertinggi. Grabfood dalam hal ini memimpin pasar pesan-antar makanan daring dengan nilai sebesar US$ 7,6 miliar.
Sedangkan di posisi kedua ada Foodpanda dengan nilai GMV per akhir 2021 sebesar US$ 3,4 miliar. Lalu di posisi ketiga, bertengger Gofood milik GoTo yang memiliki nilai GMV pada periode yang sama sebesar US$ 2 miliar. Sementara Shopee lewat ShopeeFood menempati posisi keempat dengan nilai GMV sebesar US$ 900 juta di periode yang sama.
BISNIS
Baca: BCA Ungkap Modus Baru Penipuan: Tawaran Upgrade Menjadi Nasabah Prioritas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini