Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjelaskan investasi hilirisasi yang dilakukan oleh LG akan memberikan nilai tambah sebesar US$ 5,18 miliar untuk perekonomian Indonesia.
"Dampak ekonominya setiap tahun sebesar US$ 5,18 miliar dari total investasi US$ 9,8 miliar dengan total lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 20.000 lapangan pekerjaan, khusus untuk pabrik baterai mobil bukan untuk kawasan ini (Kawasan Industri Terpadu Batang)," kata Bahlil.
Adapun investasi pabrik baterai mobil listrik LG Energy Solution telah memasuki tahap kedua dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar. Total area industri pabrik yang akan digunakan kurang lebih 275 hektare atau 30 persen dari total area KIT Batang.
Keseluruhan proyek ini akan bekerjasama dengan Antam dan IBC di Indonesia. Proyek tersebut mendapatkan insentif dari pemerintah dan penerapan teknologi terbaru dari Konsorsium LG.
"Konsorsium LG akan melakukan yang terbaik untuk memelihara Kawasan Industri Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik dunia," ujar Bahlil.
Namun hingga saat ini belum ada kejelasan kapan pabrik baterai tersebut bakal beroperasi. Sebaliknya, pengembangan baterai mobil listrik bergerak cepat, bahkan saat bu ada tren meninggalkan kandungan kobalt.
JAMAL A. NASHR | BISNIS
Baca: Bos Bank Panin Beberkan Penyebab Tak Bagi Dividen Selama 17 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.