Dengan pertimbangan itulah, menurut Arsal, direksi dan pemegang saham sepakat mengalokasikan 100 persen laba menjadi dividen tunai.
Sebelumnya, pada tahun 2021, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 835 miliar atau 35 persen dari total laba bersih pada tahun buku sebelumnya atau 2020 sebesar Rp 2,4 triliun.
Sepanjang tahun 2021, pendapatan usaha PTBA mencapai Rp 29,26 triliun. Perolehan itu melonjak 69 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17,33 Triliun.
Dengan pencapaian itu, Bukit Asam membukukan kenaikan total aset sebesar 50 persen dari sebelumnya Rp 24,06 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp 36,12 triliun per 31 Desember 2021.
Pencapaian PTBA tersebut, menurut Arsal, didukung oleh kinerja operasional yang solid di sepanjang 2021 ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. "Momentum kenaikan harga komoditas batu bara global yang cukup juga turut mendorong pencapaian ini," tuturnya.
Baca: Sri Mulyani Beberkan 3 Ancaman Besar yang Dihadapi Dunia, Apa Saja?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.