Nilai saham investasi Temasek di Merrill Lynch jatuh akibat resesi global. Padahal pada 2007, Temasek baru saja merogoh koceknya US$ 5,9 miliar untuk membeli 9 persen saham Merrill Lynch. "Parahnya krisis ini memang tak dapat kita antisipasi sebelumnya," ujar Chief Executive Amanah Asset Management Scott Lim seperti dikutip BBC, Selasa (10/2).
Selepas krisis, nilai saham Merrill anjlok 78 persen dan akhirnya perusahaan tersebut di-delist dari bursa. Saham Temasek di Merrill dikonversi, sehingga kini Temasek memiliki 189 juta lembar saham Bank of America.
Meski merugi gara-gara investasi di negara lain, pemerintah Singapura menyatakan tak bakal secara otomatis langsung meningkatkan investasinya di dalam negeri. Pemerintah negeri jiran itu malah sedang mempertimbangkan untuk menganggarkan dana tersendiri untuk membantu perusahaan lokal.
Strategi apa yang akan digunakan Temasek masih belum jelas, karena pimpinannya selama tujuh tahun, Ho Ching, baru saja mengumumkan pengunduran dirinya pekan lalu.
Bunga Manggiasih