Menurut co-founder Teja Ventures, Virginia Tan, pertumbuhan pesat Binar Academy adalah bukti kekuatan tim pendiri dan bagaimana mereka fokus betul pada kualitas produknya.
“Kami percaya bahwa Binar Academy memiliki potensi untuk menjadi pemimpin pasar dalam pendidikan teknologi di Indonesia. Kami bangga telah mendukung tim Binar Academy dari tahap awal,” tutur Virginia.
Ia mengatakan pendanaan baru ini akan mempercepat penawaran konten Binar Academy dan penciptaan ekosistem end-to-end untuk talenta digital dengan produk edtech yang menjangkau semua segmen pelanggan di pasar. Sementara itu Managing Partner iGlobe Partners Chong Yoke Sin mengatakan perusahaannya percaya edtech memiliki peluang besar di Indonesia.
“Sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, kami percaya bahwa edtech dapat membawa pendidikan inklusif bagi masyarakat Indonesia. Teknologi dapat berdampak signifikan pada upaya meningkatkan pemerataan pendidikan di negara sebesar Indonesia. Binar Academy masih memiliki pasar yang besar dan dapat terus berkembang,” papar Chong.
Sepanjang 2021, Binar Academy mengalami peningkatan pengguna 13 kali lipat dibandingkan dengan 2020. Sedangkan pendapatan pada 2021, meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020 dan menargetkan pertumbuhan 4 kali lipat pada 2022.
Binar Academy didirikan pada 2017 oleh Alamanda Shantika bersama dua alumni Gojek lainnya, Dita Aisyah dan Seto Lareno. Sebagai pelopor startup edtech di bidang keterampilan digital, Binar Academy berfokus pada pengembangan keterampilan dan skill digital dengan meningkatkan pengalaman belajar melalui tahapan pembelajaran yang jelas dan metode pembelajaran yang beragam, seperti kelas online dan berbagai jenis konten.
Baca juga: Hadir di BSD, Binar Academy Ramaikan Komunitas Digital
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.