TEMPO.CO, Jakarta - Binar Academy, sebuah platform teknologi pendidikan (edtech) yang berfokus pada pengembangan talenta digital, meraih pendanaan lanjutan Pra Seri A. Pendanaan ini melibatkan beberapa perusahaan modal ventura, seperti Teja Ventures dan iGlobe Partners, didukung oleh IWEF (joint fund antara YCAB Ventures dan Moonshot Ventures), serta beberapa investor ternama.
“Kami akan menggunakan dana segar untuk menambah materi pembelajaran yang tersedia, serta memastikan pengembangan kurikulum mengikuti kebutuhan pasar. Binar Academy juga akan berusaha memberikan pendidikan yang inklusif dan dapat diakses dari mana saja, namun tetap menghadirkan kualitas kelas dunia,” kata CEO Binar Academy Alamanda Shantika dalam keterangan tertulis, 17 Mei 2022.
Kucuran dana segar ini akan digunakan untuk pengembangan tim, ekspansi, dan percepatan pertumbuhan akuisisi pengguna. Selain itu, Binar Academy bakal berfokus mengembangkan aplikasi selulernya agar dapat mendukung kegiatan belajar.
Binar Academy juga dimimpikan menjadi SuperApp keterampilan digital pertama di Asia Tenggara. Alamanda mengatakan pendanaan baru ini akan membantu mendorong pendidikan inklusif bagi semua orang.
Alamanda menyoroti pentingnya kepercayaan dari pengguna awal mereka. “Investree adalah salah satu klien pertama kami dan dukungan dari manajemen pendiri menunjukkan kepercayaan, kepercayaan, dan kualitas produk kami," katanya.
Adapun Startup yang didirikan alumni Gojek ini tak hanya menggelar bootcamp. Binar Academy menawarkan berbagai layanan, seperti pelatihan bagi karyawan perusahaan, workshop, dan juga produk yang dapat menghubungkan peserta bootcamp dengan perusahaan (Job Connect).
Sejak didirikan pada 2017, Binar Academy memiliki berbagai mitra. Di antranya, BCA, Mandiri, Telkom, Telkomsel, Tokopedia, Traveloka, dan Ristek Kemendikbud.