"Desa wisata yang sekarang sudah menyentuh lebih dari 4.200 desa wisata ini punya daya tarik plural tourism (wisata pedalaman) atau village tourism (wisata desa) seperti Desa Panglipuran sebagai desa terindah dan terbersih di dunia. Desa Ngglanggeran di Yogyakarta, ini sangat berbasis komunitas masyarakat," kata Sandi.
Pemerintah, menurut Sandiaga, juga membangkitkan konsep co-creation dan co-participation. "Jadi pemerintah, Kemenprekraf yang membangkitkan, tapi semua itu ikut bergabung," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa punya pekerjaan rumah masih banyak. Lima destinasi wisata super prioritas tersebut adalah salah satunya yang dicanangkan rampung pada tahun depan atau 2023. "Harapannya Indonesia akan jadi kembali ke peta dunia pariwisata."
Sandiaga pun menyebutkan ada perubahan paradigma yang digunakan pemerintah belakangan ini, dari yang sebelumnya mengejar kuantitas, tapi kini berubah menjadi mendorong kualitas.
"Kemarin fokusnya banyak-banyakan jumlah wisatawan, kuantitas, akhirnya kita kalah sama negara ini, kita kalah sama negara itu," ucap Sandi. "Sekarang kita balik. Kita mengejar kualitas, dari sun sea and sand, kami ubah itu menjadi lebih tenteram, berkelanjutan, dan spirituil."
Dengan sejumlah perubahan dan strategi itu, Sandiaga berharap akan tercipta pemulihan ekonomi, penciptaan lapangan kerja. "Dan tentu saja searah dengan target capaian Indonesia untuk menjadi ekonomi terbesar kelima dunia pada 2045," katanya.
Baca: Ramai Petisi Tolak Komisi 20 Persen, Begini Penjelasan Lengkap Grab dan Gojek
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.