TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan adanya peran Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penentuan lima daerah pariwisata super prioritas atau DPSP.
Hal tersebut tak lepas dari keterbatasan anggaran pemerintah sehingga harus ada kegiatan yang lebih fokus dalam menggenjot industri pariwisata nasional. "Saya kan bergabungnya 2020, dikerucutkan menjadi lima karena Presiden Jokowi ingin kita lebih fokus," ujar Sandiaga saat menjawab pertanyaan audiensi di Tempo BNI The Bilateral Forum, Kamis, 12 Mei 2022.
Pesan Kepala Negara saat itu, kata Sandiaga, adalah bagaimana pemerintah bisa mengoptimalkan anggaran sebaik mungkin. "Anggaran terbatas. Jangan banyak maunya, deh. Fokus aja membangun profitabilitas di 5 destinasi wisata super prioritas."
Sandi lalu mencontohkan, jika wisatawan saat ini berkunjung ke Danau Toba, sudah bisa melihat ada 13 pelabuhan baru. Tak hanya itu, sejumlah jalan pun semua sudah dibangun dan ada dua bandara baru yang segera beroperasi.
"Kami me-launching Toba Caldera Investment Forum. Kita sampaikan Presiden sudah memberikan mandat silakan bekerja sama dengan seluruh pihak," kata Sandiaga.
Dengan berbagai insentif yang pemerintah berikan, pemerintah berharap semakin banyak pelaku industri pariwisata tergerak ikut serta dalam mendorong daerah kawasan wisata itu. "Terutama mengenai lahan-lahan yang sudah dikuasai oleh pemerintah, perizinan-perizinan bisa dikeluarkan oleh badan otorita, lalu lanjut ke Kemenparekraf."
Lebih jauh, Sandiaga ingin memastikan bahwa destinasi wisata super prioritas ini punya infrastruktur kelas dunia yang berkualitas. Ke depan, kata dia, tak tertutup kemungkinan bakal lebih banyak lagi daerah yang masuk kelompok destinasi pariwisata super prioritas 5 karena Indonesia memiliki sangat banyak tempat yang indah.