TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya tak ingin bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diambil alih oleh bisnis besar.
"Ini kita harus mempersiapkan jangan sampai bisnis UMKM juga diambil alih oleh big business, terutama yang masuk di bisnis aplikasi digital," kata Teten dalam acara Tempo BNI The Bilateral Forum 2022 di The Langham, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022.
Pasalnya, dia melihat sekarang ada indikasi pebisnis aplikasi digital bukan hanya menyediakan aplikasi jual beli, namun juga menjual produknya sendiri. Oleh karena itu, menurut Teten, Indonesia perlu mulai memproteksi perdagangan digitalnya dengan baik.
"Karena akan bahaya secara politik, secara sosial kalau semua sektor ekonomi termasuk yang kecil ini diambil alih oleh pemodal besar," kata dia.
Lebih jauh Teten menjelaskan, UMKM sekarang mengusai 99,9 persen potensi ekonomi Indonesia. Selama pandemi, kata dia, UMKM yang bisa bertahan adalah UMKM yang sudah punya basis digital yang kuat.
Sebelum pandemi, menurut Teten, hanya 9 juta UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem digital, hanya dalam waktu dua tahun itu meningkat hampir 130 persen. Saat ini sudah 19 juta UMKM go online.
Meski begitu, ia menilai saat ini produksi UMKM masih kurang kuat. Hal itu terlihat bagaimana e-commerce sekarang lebih banyak menjual produk impor, dan bukan produk dalam negeri.