TEMPO.CO, Jakarta -Analis logam mulia dan Associate Business Manager dari PT Victory International Futures, Suluh Adil Wicaksono, mengatakan kenaikan tipis harga emas Antam pada hari pertama kerja usai libur lebaran disebabkan sejumlah faktor.
Salah satu pemicunya, kata Suluh, adalah harga emas spot dunia yang naik dari harga USD 1.750 per troy ons atau Rp 25,4 juta (asumsi kurs Rp 14.561) menjadi USD 1.875 per troy ons atau Rp 27,3 juta.
“Jadi sudah agak rebound dan ini yang membuat Antam menetapkan harga emas hari ini, di hari pertama pascalibur naik tipis Rp 2.000,” kata Suluh Adil Wicaksono kepada Tempo, Senin, 8 Mei 2022.
Selain itu, di sisi lain rupiah spot terhadap dolar AS tetap buka selama liburan, tetapi untuk rupiah jisdor baru buka hari ini sehingga membuat harga emas Antam tidak naik terlalu signifikan. Faktor penyebab lain kemungkinan karena permintaan pasca-lebaran, meski tidak terlalu kelihatan.
“Memang beberapa masyarakat atau investor melihat harga ini masih cukup murah. Kalau melihat history emas Antam sempat satu juta rupiah per gram,” kata dia.
Meski demikian, pecahan emas 0,5 gram yang paling banyak diminati masyarakat tidak tersedia hari ini. Hari ini Antam memang hanya menyediakan pecahan 1 gram, 2 gram, hingga pecahan besar 1.000 gram.
“Jadi faktor permintaan, meskipun ada, tetapi ini baru hari pertama jadi saya rasa belum terlihat,” ujarnya.
Suluh memperkirakan kenaikan emas Antam masih tertahan meskipun naik tidak signifikan secara bertahap, apabila dibandingkan awal pandemi yang bisa naik hingga Rp 10 ribu per gram per hari.