TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyayangkan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang menolak pemesanan Istora Senayan pada 14 Mei 2022 untuk peringatan May Day.
“Partai Buruh menyayangkan rilis dari Pengelola GBK yang menyatakan buruh belum melakukan pemesanan dan menyatakan Istora GBK tidak bisa digunakan karena ada perbaikan hingga tanggal 14 Mei. Pernyataan ini telah meresahkan buruh,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 7 Mei 2022.
Rilis yang dimaksud Iqbal, tertulis bahwa pada 1-14 Mei 2022 Istora GBK sedang dalam perbaikan. “Pada tanggal 1 sampai dengan 14 Mei 2022 Istora GBK dalam kondisi tidak dapat digunakan untuk menggelar acara,” tulis rilis tersebut.
Iqbal menjelaskan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh sudah mengirimkan surat resmi kepada pengelola Istora Senayan sekitar tiga minggu sebelum lebaran. Namun sampai saat ini belum ditanggapi, Iqbal pun membantah dari pihaknya membatalkan pemesanan.
Kemudian, kata Iqbal, panitia sudah melakukan komunikasi melalui telepon dengan manajemen Istora Senayan. Pembicaraan tersebut memang mengarahkan pemesanan venue secara daring.
“Karena saat itu masih menunggu JIS, buruh memang belum melakukan pembayaran DP yang diminta, yaitu Rp 100 juta. Tetapi para prinsipnya, sudah dilakukan pemesanan,” tuturnya.
Masih dalam komunikasi lewat telepon, saat itu manajemen Istora Senayan menyampaikan pada 14 Mei 2022 tempatnya kosong dan bisa digunakan. Sebab ada pemberitahuan perbaikan hanya sampai tanggal 12 Mei, lalu Iqbal mempertanyakan mengapa tiba-tiba perbaikan sampai 14 Mei 2022.
Sampai hari ini, Partai Buruh belum mendapatkan jawaban atas permohonan kepada manajemen Istora Senayan. “Karena itu, tiga hari lalu, KSPI mengirimkan surat kepada otoritas tertinggi pengelola GBK yakni pemerintah,” katanya.