TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat rata-rata okupansi hotel mencapai 80 persen, tepatnya pada H+3 libur lebaran. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, angka tersebut diperhitungkan secara regional.
“Kalau saya ambil kira-kira rata-rata 80 persen, secara regionalnya. Tapi kalau masing-masing hotel yang 100 persen juga banyak,” katanya saat dihubungi, Kamis, 5 Mei 2022.
Haryadi menjelaskan, saat ini kunjungan ke hotel dan restoran meningkat yang kondisinya hampir sama dengan tahun 2019. Namun pada lebaran tahun ini, dikatakan lebih baik peningkatannya karena masyarakat sudah dibatasi pergerakannya selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
“Jadi kondisinya relatif sedikit lebih baik di 2019. Ini waktu libur panjang 10 hari, itu membuat lama tinggal lebih panjang,” tuturnya.
Haryadi mengatakan, keterisian kamar hotel lebih banyak di daerah asal pemudik. Dia mencontohkan daerah yang dimaksud seperti, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bogor, Cirebon, Lampung, Palembang, Medan, daerah Sumatera lainnya, dan di wilayah Sulawesi dan Kalimantan.
Omzet hotel dan restoran, kata Haryadi, dikatakan rata-rata meningkat kurang lebih 35 persen sampai dengan sebelum bulan Ramadan. Mengingat masih ada pengaruh penyebaran dari varian Omicron Covid-19 yang membayangi, sehingga masih sulit membandingkan rata-rata pendapatan dari sebelum sampai dengan pasca lebaran.