Adapun The Fed telah mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin seusai rapat Federal Open Market Commitee. Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target untuk suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga 1 persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen.
Ini merupakan kenaikan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak 2000. The Fed mengatakan kenaikan suku bunga ini terpaksa ditempuh demi menetralisasi kondisi inflasi Amerika.
"Inflasi sudah terlalu tinggi. Kami memahami dampak yang ditimbulkan, dan kami bergerak secepat mungkin untuk membuatnya turun lagi," tutur Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataan resminya.
Pada Maret 2022, kenaikan year on year (yoy) inflasi Amerika telah mencapai 8,4 persen atau rekor tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Tepatnya sejak Desember 1981.
Sebagai upaya lanjutan, selain kenaikan suku bunga, The Fed berencana menyusutkan neraca gemuk mereka yang sudah menyentuh US$ 9 triliun mulai 1 Juni 2022. Progres akan dimulai secara bertahap. Tepatnya pada batas US$30 miliar per bulan dalam bentuk treasuries dan US$ 17,5 miliar per bulan dalam bentuk sekuritas berbasis hipotek pada Juni-Agustus 2022.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA| REUTERS | BISNIS
BACA: IHSG Menguat Ditopang Kenaikan Indeks Saham Wall Street dan Harga Komoditas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu