TEMPO.CO, Jakarta -PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mencatatkan realisasi produksi bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK) sebesar 5,1 juta barel. Angka tersebut dari produksi sepanjang Januari 2022 hingga Maret 2022 yang melebihi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan sebesar 4,2 juta barel.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari menjelaskan, realisasi produksi BBM dan BBK sebesar 123 persen dari RKAP. “Kilang Pertamina Plaju berkomitmen dan bertanggung jawab atas pengolahan produk berkualitas guna memenuhi kebutuhan energi wilayah Sumbagsel dan sekitarnya,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 April 2022.
Sebagai rincian, produksi BBM dan BBK pada Januari 2022 mencapai 1,8 juta barel dibanding RKAP sebesar 1,4 juta barel, dan Februari 2022 tercapai produksinya 1,6 juta barel dengan target RKAP 1,3 juta barel. Lalu Maret 2022 realisasi produksi mencapai 1,7 juta barel yang melebihi RKAP sebesar 1,4 juta barel.
Pada bulan ini, kilang Pertamina Plaju menargetkan produksi BBM sebanyak 1,6 juta barel dan Mei 2022 sebesar 1,7 juta barel.
Komitmen pemenuhan energi itu dijaga sampai menjelang Idul Fitri 2022. Sehingga jumlah produksi yang diproyeksikan, kilang Pertamina Plaju memasok hampir 70 persen kebutuhan BBM di Sumatera Selatan.
Siti mengatakan, ketahanan stok BBM dan BBK di tangki per tanggal 22 April tersedia selama rentang waktu sembilan hari. Jumlah tersebut belum termasuk produksi di akhir April dan Mei 2022.
“Sehingga kebutuhan produk BBM/BBK selama periode lebaran H-7 dan H+7 dalam kondisi aman,” tuturnya.
Sampai kuartal pertama tahun ini, pihaknya mencatatkan kinerja operasional yang baik. Hal ini ditunjukkan dari imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) Kilang Pertamina Plaju sepanjang triwulan I 2022 juga berada di atas target.
Siti mengungkapkan, persentase produksi produk bernilai tinggi seperti produk BBM dan petrokimia mencapai realisasi 109 persen di atas RKAP. Kuatal pertama ini pun, pihaknya berhasil mengekspor produk bahan bakar kapal atau Marine Fuel Oil (MFO) rendah sulfur ke Singapura dan Malaysia.
Dia mengatakan, ini adalah salah satu langkah inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju menjaga laporan laba dan rugi yang tetap positif di akhir tahun ini, sebagaimana yang sudah dicapai 2021 lalu.
Peningkatan produksi MFO rendah sulfur untuk ekspor diproyeksikan menyumbang sampai 80 persen dari target inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju tahun 2022 yang disumbang Kilang Pertamina Plaju ke Direktorat Operasi PT KPI.
Siti mengatakan, pihaknya sebagai bagian dari Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) terhitung sejak 11 April hingga 10 Mei 2022 mendatang. Sehingga kilang akan beroperasi selama 24 jam dan petugas akan tetap bekerja demi menjaga produksi.
Baca Juga: 7 Polisi Dianiaya Penyeleweng BBM, Erick Thohir dan Dirut Pertamina Dukung Polda