TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali meminta semua pihak untuk mengurangi sebanyak-banyaknya produk impor. Kali ini, Jokowi pun ikut meminta kepala daerah untuk membuat kebijakan yang berpihak pada substitusi barang impor yang memproduksi kebutuhan lokal.
"Misalnya jagung masih impor, tanam jagung. Kenapa tanam jagung? di manapun juga tumbuh," kata dia dalam acara peresmian musyawarha perencanaan pembangunan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, 28 April 2022.
Lalu ada juga impor kedelai. Padahal, kata Jokowi, banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai. Jokowi meminta kepala daerah juga memberikan pendampingan UMKM yang bergerak di bidang substitusi impor ini agar memenuhi standar global.
Ini adalah satu dari tujuh pesan Jokowi kepada kepala daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang hadir di acara ini. Kedua, Jokowi meminta proses hilirisasi industri di di dalam negeri.
Daerah-daerah yang memiliki pertambangan didorong agar mereka segera membangun smelter. Lalu, daerah-daerah yang memproduksi komoditas seperti cokelat hingga kopi didorong agar masuk ke industri di wilayah masih-masing.
Ketiga, Jokowi meminta daerah meningkatkan kemandirian energi karena ke depan masalah dunia ini adalah pangan dan energi. "Sangat kritis di dua hal ini dan kita memiliki kekuatan di sini," kata dia.
Keempat, Jokowi meminta daerah mencari sumber-sumber pendanaan baru dengan meningkatkan daya tarik investasi. "Karena kita tidak bisa lagi bergantung pada APBN dan APBD," ujarnya.
Kelima soal perencanaan pembangunan yang harus betul-betul detail karena tahun depan defisit APBN terhadap PDB sudah harus di bawah 3 persen. Keenam, menjalankan kebijakan peningkatan sumber daya manusia.
Lalu terakhir, eks Gubernur DKI Jakarta, ini meminta semua kementerian lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawasan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari APBN dan APBD. Sebab, tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai Juni 2022. "Agar pemilu terselenggara dengan baik, sukses dan lancar," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Pamer Bisa Bangun 1.900 Kilometer Jalan Tol