TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia mencatat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akhir pekan lalu masih bergerak volatile antara 7.175-7.300. IHSG pekan ini diperkirakan konsolidasi dalam kisaran tersebut.
"Dengan kemungkinan di awal pekan cenderung menguat ke arah 7.300," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih memperkirakan dalam keterangan tertulis Senin, 25 April 2022.
Jika akhirnya indeks turun di bawah 7.150, kata dia, maka trend jangka pendek menengah cenderung melemah.
Dia juga memperkirakan pergerakan sejumlah saham. Pada saham BCA atau BBCA (harga terakhir 7.875), harga akhir pekan yang lalu melemah, namun masih diatas support 7.850. Sehingga ada kemungkinan masih akan menguat dalam kisaran konsolidasi sejak awal tahun di 7.650-8.075.
Harga saham Telkom atau TLKM (4.620), harga akhir pekan yang lalu, bergerak tipis dekat support 4.540, masih bagian pola bullish pullback, sehingga berpeluang melanjutkan kenaikan pola upchannel sejak Desember 2021. Target di 4.475-4.900. Batas risiko 4.540.
Adapun data perdagangan BEI selama sepekan lalu ditutup bervariasi. Kenaikan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa yang ditutup meningkat 0,50 persen menjadi Rp 9.452,5 triliun dari Rp 9.405,3 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 21,10 persen menjadi Rp 21,34 triliun dari Rp17,62 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Sedangkan IHSG melemah tipis sebesar 0,14 persen pada level 7.225,60 dari posisi 7.235,53 pada pekan sebelumnya. Lalu, rata-rata volume transaksi harian Bursa ditutup melemah 15,48 persen menjadi 26,20 miliar saham dari 31,00 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Data rata-rata frekuensi harian Bursa selama sepekan turut melemah sebesar 5,08 persen menjadi 1.542.656 transaksi dari 1.625.136 transaksi pada pekan sebelumnya.
Sedangkan investor asing pada Jumat, 22 April 2022, mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 2,22 triliun dan sepanjang 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 46,780 triliun.
HENDARTYO HANGGI
Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.