Dalam tiga tahun tersebut, ia menghitung kemampuan daya beli buruh merosot 30 persen. “Sedangkan minyak goreng naik dua kali lipat harganya. Dampak ekonominya, buruh makin terpukul,” ujar Said.
Dia berharap pemerintah serius menyikapi munculnya mafia internal minyak goreng. Buruh, kata Said, meminta pengusutan terhadap aktor-aktor yang terlibat dalam praktik menyeleweng itu dibongkar tuntas.
Di saat yang sama, buruh mendesak pemerintah mengubah mekanisme subsidi minyak goreng. “Sebaiknya diubah ke subsidi minyak kemasan karena buruh adalah konsumen minyak goreng kemasan,” ucapnya.
Kelompok buruh sebelumnya berencana mengusung isu mafia minyak goreng dalam aksi demo Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei mendatang. Salah satu tuntutannya, buruh mendesak Jokowi mencopot Lutfi karena dinilai kalah dengan mafia.
Selain menyoroti isu minyak goreng, buruh bakal menyampaikan tuntutan lainnya. Di antaranya, buruh akan menyerukan penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, dorongan terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 yang jujur, dan penolakan terhadap upah murah.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pria Diduga Provokator di Demonstrasi Mahasiswa