TEMPO.CO, Jakarta - Korban investasi robot trading DNA Pro angkat bicara terkait dana mereka yang tidak bisa ditarik. Mereka dirugikan sejak platform trading tersebut bermasalah dengan aparat penegak hukum pada akhir Januari 2022.
Sebagaimana diketahui, aktivitas robot trading DNA Pro telah disegel oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Penyegelan ini diduga karena masalah legalitas perusahaan, lalu penindakan akan diserahkan oleh Kemendag kepada pihak kepolisian.
Beberapa pesohor Tanah Air turut dipanggil karena sempat berhubungan dengan manajemen DNA Pro. Ivan Gunawan, misalnya, yang belakangan mengembalikan uang Rp 921,7 juta dari kontrak yang disepakati bersama DNA Pro kepada penyidik Polri.
Melalui wawancara dengan korban bersama Imelda Handiyanto dan Evy Herlina Simpan pada Selasa, 12 April 2022, Tempo merangkum tujuh hal terkait investasi robot trading dari DNA Pro. Sebagaimana diketahui, Imelda mengalami kerugian Rp 660,6 juta dan Evy rugi sebesar Rp 37 juta.
Berikut informasi yang telah dirangkum berdasarkan pengalaman korban.
1. Robot Trading Terkenal Gigih
Menurut para member yang saat ini menjadi korban, robot trading dari DNA Pro terkenal gigih mengejar keuntungan dari perusahaan sejenis yang lain. Ketika terjadi kekalahan atau kerugian saat trading, maka sistem pada robot akan berusaha mengejar kembali sampai meraup keuntungan.
2. Perbedaan Transaksi Rekening untuk Deposit dan Membeli Robot
Para member diharuskan melakukan transaksi untuk pendaftaran pertama sebagai member maupun top up saldo ke akun trading. Berdasarkan bukti transaksi yang ditunjukan korban kepada Tempo, transfer untuk deposit melalui rekening bank atas nama perseorangan yang sebagai exchanger, sedangkan transaksi pembelian sistem robot melalui akun bank atas nama perusahaan PT Digital Net Aset.
Ketika dana masuk ke akun trading MetaTrader 4, akan ada pemberitahuan melalui notifikasi. Setelah itu para member bisa melakukan trading.
3. Setiap Member Ditawari Beragam Paket
Member yang ingin melakukan trading ditawari paket dengan harga yang beragam. Harga transaksi berdasarkan perhitungan nilai tukar dolar Amerika Serikat.