TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua tahun kegiatan mudik Lebaran dilarang, pemerintah memperkirakan arus mudik tahun ini bakal lebih padat ketimbang tahun 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan ada sejumlah titik rawan kemacetan pada arus mudik lewat jalur darat yang harus diwaspadai.
"Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi," ujar Budi Karya, Sabtu, 16 April 2022." Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni."
Hal tersebut disampaikan Menteri Budi Karya usai mengecek langsung kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek. Akibat kenaikan jumlah kendaraan pada waktu yang bersamaan, pada kegiatan mudik tahun ini diperkirakan kemacetan lalu lintas akan terjadi di jalur tol dari Bekasi, Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang.
Sejumlah area yang diperkirakan bakal terjadi perlambatan atau kemacetan di antaranya adalah pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.
Berikutnya, kata Budi Karya, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.
“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” kata Budi Karya. Hasil simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden.
Nantinya, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri. Sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan adalah contraflow, one way dan ganjil genap.