Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendorong masyarakat untuk mencari alternatif daging konsumsi, seperti daging kerbau, di tengah meningkatnya harga daging sapi. Ia mengklaim kini gemar daging kerbau mulai digemari masyarakat.
“Kerbau itu disukai. Orang Padang kalau makan rendang pakai daging kerbau. Ini sudah terjadi pergeseran,” ujar Lutfi.
Lutfi mengakui dulu masyarakat enggan mengkonsumsi daging kerbau karena cara penjualannya berbeda dengan daging sapi. Daging kerbau umumnya dipasarkan dalam bentuk kemasan beku atau dicampur dengan daging sapi.
Namun, kata Lutfi, tren itu telah berubah lantaran harga jual produknya lebih murah. Saat ini harga daging kerbau dipasarkan di kisaran Rp 80 ribu per kilogram.
Adapun tingginya harga daging sapi, kata Lutfi, terjadi karena pengaruh kebakaran hutan di Australia. Kelangkaan pasokan daging impor dari negara tersebut membuat harga meningkat menjadi US$ 4,2 per kilogram.
Menyitir data Info Pangan Jakarta, harga daging sapi di pasar tradisional untuk jenis murni atau semur per 13 April dipatok rata-rata Rp 137.66 per kilogram. Harga ini turun Rp 159 dari posisi sehari sebelumnya.
Sedangkan harga daging sapi has atau paha belakang lebih mahal. Jenis daging itu dijual seharga Rp 141.66 per kilogram. Kendati begitu, harga ini sudah turun Rp 1.333 per kilogram dari posisi sebelumnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Bagaimana Nasib Pegawai Jika Bank Mandiri Rombak 250 Kantor Cabang Jadi Digital?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.