Semua uang tersebut langsung masuk ke akun trading milik pribadi yang sudah dibuatkan DNA Pro. Proses trading dilihat melalui aplikasi dari Metatrader 4 dengan nama objek yang diperdagangkan adalah XAU/USD.
Imelda menganggap trading DNA Pro ini berupa Forex dan memunculkan candle stick. Dia mengatakan, trading saat itu tidak ada kejanggalan, candle stick yang bergerak dipastikan oleh Imelda hanya ada selisih tipis perbedaan angka dengan trader lain.
Pertama kali masuk, dia membenarkan persentase keuntungan tersebut diraih sesuai yang dijanjikan. Ketika ingin menarik pun uangnya masuk cepat ke rekening.“Betul, satu persen rata-rata, kurang lebih. Awal-awal masuk saya lancar, withdrawal masuk cepat,” katanya.
Proses pembayaran, kata Imelda, untuk deposit dan membeli sistem robot trading dikirimkan melalui dua rekening yang berbeda. Tempo melihat bukti transfer terpisah tersebut, satu atas nama perorangan dan satu lagi atas nama perusahaan dari PT Digital Net Aset (DNA Pro).
Rekening bank atas nama perorangan tersebut untuk membayar deposit. Sedangkan pembelian sistem robot trading menuju akun bank atas nama perusahaan.
Sesudah transfer, kata Imelda, tidak lama kemudian dana sudah terlihat masuk ke sistem Metatrader 4 dan langsung bisa melakukan trading. Waktu memulai trading, pengguna tidak perlu menganalisis dan mengambil keputusan sendiri karena sudah dijalankan oleh robot.
“Robot DNA Pro ini katanya terkenal gigih, kalau sudah kalah dia bakal terus main sampai kita untung satu persen. Kita tuh gak tau bentuk robotnya kayak apa,” ujarnya
Senada dengan Imelda, Evy Herlina Simpan juga membenarkan tentang sistem keuntungan, pembayaran, dan aturan main selama trading. Evy mulai mendaftar dengan paket terkecil menggunakan uang pribadinya, yaitu Warrior dengan nilai Rp 9.900.000.