TEMPO.CO, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Samarinda meraih rekor MURI dengan mengumpulkan 14,36 ton minyak jelantah terbanyak se-Indonesia. Minyak jelantah tersebut akan dijual ke Kopenhagen, Denmark, melalui PT Garuda Sinar Perkasa dengan harga jual ditaksir Rp 100 juta.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengharapkan, melalui program tersebut, dapat menjadi motivasi seluruh warga Samarinda.
Dia juga mengingatkan bahwa program pengumpulan minyak jelantah tidak akan berhenti usai mendapatkan rekor MURI.
"Harapan saya program ini dapat menjadi motivasi kita bersama, sehingga program ini tidak berhenti disini saja," kata Andi Harun, usai menerima piagam MURI di Ballroom Hotel Aston, Kota Samarinda, Kamis, 7 April 2022.
Nantinya, kata Andi Harun, hasil penjualan minyak jelantah, akan digunakan untuk membiayai pembangunan kampung wisata di Bukit Steling, Samarinda.
Sementara itu Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani menjelaskan, program tersebut bernama Jengrinda (Jelantah Membangun Samarinda). Minyak jelantah 14 ton tersebut dikumpulkan dalam kurun waktu sebulan yang berasal dari rumah warga yang dikumpulkan pihak kelurahan melalui RT setempat.
Nurrahmani menjelaskan, orientasi dari program itu bukan hanya sebatas mengejar rekor MURI. Pemkot Samarinda juga ingin memperkenalkan kepada seluruh masyarakat, tentang bahaya minyak jelantah jika dibuang ke lingkungan sekitar.
"Pastinya bahaya yang akan ditimbulkan apabila dibuang ke sungai maka akan ada penyumbatan yang terjadi dan banyak faktor lainnya," ujarnya.
Ia memastikan bahwa program Jengrinda akan terus berlanjut. Targetnya adalah minimal sebanyak 40 ton minyak jelantah dapat dikumpulkan.
Baca: Faisal Basri Sebut Jokowi Pakai Metode Injak Kaki untuk Tekan Inflasi, Artinya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.