TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN sedang berproses untuk mendapat investor. Belum ada kepastian nilai yang akan dianggarkan pemerintah untuk pembangunan IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, kredibilitas otorita IKN penting untuk memikat minat investor menanamkan modal. "Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit, itu auranya positif karena menciptakan kepercayaan," katanya.
Baca Juga:
Sebelumnya, investor SoftBank sudah menyatakan mundur dari proyek IKN.
Bagaimana nasib proyek IKN untuk mendapat investor?
- Luhut bilang investor IKN bertambah
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi isu mundurnya investor IKN. Ia mengatakan sebaliknya, investor untuk pembangunan IKN makin bertambah. “Jadi jangan buat isu-isu untuk Ibu Kota Negara (IKN) investornya pergi. Enggak, malah tambah investornya sekarang,” kata Luhut, pada Rabu, 30 Maret 2022.
- Investasi dari Abu Dhabi, Cina, dan Arab Saudi
Luhut mengatakan, pemerintah sudah pasti bekerja sama dengan pihak dari Abu Dhabi yang akan menginvestasikan 20 miliar USD di IKN. Dana itu, kata Luhut, masuk melalui Sovereign Wealth Fund.
Abu Dhabi, kata Luhut, juga bekerja sama dengan Shenzhen, Cina. Luhut mengatakan jumlah nilai investasi yang akan digelontorkan dari Cina belum dipastikan dan masih menunggu perkembangan selanjutnya. Ia menambahkan, ada juga permintaan investasi dari Arab Saudi
“Saya bertemu dengan Prince Muhammad Bin Salman, beliau juga meminta untuk investasi di ibu kota baru. Sekarang sudah bertemu semua ini,” kata Luhut.
- Softbank mundur dari daftar investor IKN
Menurut Kementerian Investasi melalui Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan, keputusan SoftBank mundur sebagai investor IKN tak akan berdampak apa pun. Perusahaan itu belum meneken komitmen dengan pemerintah Indonesia.
“Kan belum ada komitmen apa-apa, belum ada kesepakatan sama sekali. Dulu memang SoftBank datang karena menyatakan ketertarikan, lalu pemerintah menerima dengan baik,” kata Nurul Ichwan, Kamis, 17 Maret 2022.
- Terbuka menerima investor dari mana saja
Belakangan Luhut menanggapi, Softbank yang menyatakan mundur dari proyek IKN, Luhut mengatakan, hal itu karena Softbank Vision Fund mengalami kerugian. "Masayoshi dengan saya sering teleponan. Dia punya Vision Fund habis. Karena itu datangnya dari Abu Dhabi dan Saudi Arabia 100 miliar USD. Sekarang enggak ada, dia mau investasi apa?" katanya.
Setelah dari berbagai pihak yang dikatakan Luhut, ia mengatakan pihak dari Amerika Serikat bertanya terkait tentang investasi di ibu kota baru tersebut. “Kemarin dari Amerika juga tanya, ya terbuka mana saja yang mau datang,” tuturnya.
- Membangun kota
Otorita IKN membuka berbagai kemungkinan pendanaan pembangunan ibu kota baru, termasuk suntikan dari berbagai investor. Namun dalam perjalanannya, Otorita IKN tak hanya berfokus mengejar investasi berskala besar.
“Kami tidak mau terjebak ke investor seolah-olah ini adalah proyek. Kita ini membangun kota. Bangun kota tidak hanya membangun investasi, tapi justru membangun kotanya itu,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Senin, 21 Maret 2022.
YOLANDA AGNE
Baca: Firli Pastikan KPK Turut Awasi Skema Crowdfunding Pendanaan IKN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu