TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menitipkan pesan khusus kepada relawan milenial perusahaan pelat merah yang akan membaktikan diri di berbagai daearah, khususnya Sumba, Nusa Tenggara Timur. Erick meminta mereka ikut mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
“Di Sumba ini kan hubungannya banyak pariwisata. Tapi dalam catatan saya juga ada stunting,” ujar Erick dalam siaran langsung di Instagram pribadinya, Sabtu, 26 Maret 2022.
Dia berujar stunting bisa terjadi salah satunya lantaran pola konsumsi masyarakat. Masyarakat, tutur dia, perlu diberikan wawasan agar bisa memanfaatkan pelbagai sumber daya pangan yang ada di sekitarnya untuk diolah menjadi bahan konsumsi sehari-hari.
Selain itu, hal yang penting adalah masyarakat perlu didampingi supaya tidak melihat pola konsumsi makanan seperti iklan-iklan di televisi. Erick khawatir tren makanan yang disajikan di perkotaan akan mempengaruhi kebiasaan konsumsi masyarakat di daerah.
Dia pun mencontohkan kondisi yang terjadi di Riau. Riau selama ini terkenal juga sebagai daerah penghasil sagu. Namun, masyarakat setempat tidak banyak memanfaatkan komoditas tersebut lantaran pola makanannya sudah berubah.
“Masyarakat tidak memakan sagu karena kadang-kadang yang dilihat dari kebiasaan menonton televisi, akhirnya pola pikirnya ke konsumtif yang berbeda,” ucap Erick.
Di sisi lain, ia berpesan agar para milenial BUMN memastikan asupan susu dan vitamin masyarakat dari Puskesmas berjalan. Erick menuturkan pengentasan masalah stunting dan kesehatan merupakan kunci penting untuk menekan ketimpangan sosial.
Karena itu, mengubah pola konsumsi masyarakat perlu dilakukan seiring dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi di daerah tersebut, seperti pariwisata. “Jadi jangan ekonomi tumbuh, pariwisata tumbuh, orang miksin tetap banyak. Itu artinya ekonomi tidak menetes,” ucap Erick Thohir.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Kata Stafsus Sri Mulyani Soal Gilang Juragan 99 Lapor SPT dan Ikut Tax Amnesty
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.