Sementara itu, yield RI0352 ditetapkan sebesar 4,35 persen dengan price 99,167 persen dan par call selama enam bulan.
Pada penerbitan kali ini, pemerintah mengumumkan initial price guidance (IPG) pada level 3.,5 persen untuk tenor 10 tahun dan 4,6 persen untuk tenor 30 tahun.
Pemerintah Indonesia juga berhasil menekan harga hingga 35 basis poin (bps) untuk tenor 10 tahun ke level ke 3,6 persen dan 25 bps untuk tenor 30 tahun ke level 4,35 persen, yang mencerminkan kuatnya permintaan dari investor global di Asia, Eropa, dan AS.
Penerbitan obligasi dengan tenor 30 tahun yang dilaksanakan pada penerbitan kali ini tercatat sebagai tenor terpanjang yang diterbitkan oleh Asian Sovereign sampai dengan bulan Maret 2022.
Transaksi kali ini pun merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesebelas dalam mata uang dolar AS, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan likuiditas pasar sekunder obligasi global dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah obligasi global pemerintah melalui transaksi tender offer.
DJPPR Kemenkeu memperkirakan kedua seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch, serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Mandiri Securities, Societe Generale, dan Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
BACA: Baru 8 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Kemenkeu Ingatkan Batas Waktu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.