Oleh karena itu, dukungan terhadap pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk mendorong produktivitas masyarakat akan terus dilakukan.
Berbagai strategi telah diterapkan antara lain melalui Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi UMKM termasuk UMKM yang bergerak di sektor halal.
Penyiapan digital talent juga memerlukan dukungan dari sektor pendidikan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 541,7 triliun pada 2022. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah, yaitu reformasi pendidikan dengan arah kebijakan yang secara umum difokuskan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal utama pembangunan nasional.
Pendidikan juga menjadi salah satu isu yang diangkat dalam working group dan engagement group G20. Dalam Presidensi G20 Education Working Group, Indonesia dipandang sebagai negara yang berhasil melakukan transformasi pendidikan menyeluruh yang berkualitas meskipun diterpa pandemi Covid-19.
Pemerintah Indonesia mengajak untuk saling bahu membahu dalam hal peningkatan pendidikan dan kebudayaan. Ajakan ini dirumuskan dalam bentuk empat agenda prioritas pada Education Working Group G20, antara lain Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.
Baca Juga: BSI Sebut Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah Masih Besar