Bagi investor jangka pendek atau portofolio trading, menurut Andhika, saham GOTO juga layak dipertimbangkan. “Untuk trader bisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.
Lebih jauh, Andhika menyebutkan, semua investor cocok memasuki GOTO, karena perseroan memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat. “Prospek saham GOTO manarik karena memiliki ekosistem luas yang terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago yang sudah memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, rencana IPO GoTo akan berdampak secara jangka pendek terhadap saham-saham afiliasi GoTo di pasar modal.
Gojek, Tokopedia, dan Bank Jago misalnya, kata Nico, sudah menjadi ekosistem yang besar. "Apalagi dengan adanya BFI Finance masuk ke saham ini akan semakin komplit ekosistemnya," tuturnya.
Dengan ekosistem yang komplit tersebut, ia menilai bakal berdampak positif ke aplikasi-aplikasi GoTo. Dengan demikian, ketika aplikasi tersebut memiliki dampak positif, ketergantungan masyarakat akan semakin besar.
Seperti diketahui sejumlah saham di bursa efek memiliki afiliasi dengan GoTo, baik melalui kerja sama hingga sokongan dana. Emiten-emiten itu meliputi PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT BFI Finance Tbk. (BFIN), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Baca: IKN Pindah ke Kaltim, Pemerintah Pastikan Aset Negara di DKI Akan Dioptimalisasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.