TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut semua negara sudah menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak atau BBM ke masyarakat di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia saat ini. Jokowi menyebut pemerintah sejauh ini masih mencoba mempertahankan harga jual saat ini.
"Kita di sini masih nahan-nahan," kata Jokowi di Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 11 Maret 2022.
Indonesia sebagai pengimpor minyak mentah dunia, tiap tahun harus mensubsidi harga jualnya ke masyarakat. Sepanjang 2021, subsidi energi mencapai Rp 131,5 triliun, melonjak dari 2020 yang sebesar Rp 110,5 triliun.
Dari angka Rp 131,5 triliun, pos terbesar yaitu untuk subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 83,7 triliun. Sementara tahun ini, subsidi energi di bulan pertama sudah tembus Rp 10,2 triliun atau melonjak 347,2 persen dari Januari 2021.
Jokowi lalu memaparkan data kenaikan harga minyak mentah dunia dalam dua tahun terakhir. Pada 1 Januari 2020, harga minyak mentah Brent yaitu US$ 66 per barel dan WTI US$ 61 per barel.
Lalu per 10 Maret 2022, minyak Brent melonjak jadi US$ 115,3 per barel dan WTI jadi US$ 111,5 per barel. "Itu pun minggu lalu sudah di angka US$ 130 per barel," kata dia.