Sebagian besar tim kementerian tersebut berusia kurang dari 35 tahun dan sebagian besar di antaranya bekerja dari jarak jauh, dari dalam atau luar negeri. Sebelum bergabung dengan kementerian, Bornyakov belajar administrasi publik di Universitas Columbia di New York dan juga mendirikan beberapa startup, termasuk penyedia teknologi iklan dan dana investasi startup.
Adapun tim kementerian kini telah berfokus kembali untuk mendukung infrastruktur digital negara itu saat diserang. Kementerian juga memastikan pekerjaan pemerintah tidak terganggu, serta mengumpulkan dan menggunakan donasi mata uang kripto.
Agar bisa terus mengumpulkan dana tambahan, kementerian kini bekerja dengan dua perusahaan yang merancang koleksi NFT yang siap diluncurkan dalam waktu kurang dari dua minggu. Mereka akan mengumpulkan dana untuk membantu upaya perang Ukraina.
Namun hingga kini masih belum jelas apakah edisi NFT terbatas yang akan diluncurkan. “Tidak ada yang siap untuk melakukan NFT militer, perang baru saja dimulai delapan hari yang lalu, mereka masih mencoba mencari cara untuk melakukan ini dalam hal desain,” katanya.
Lebih jauh, Kementerian menyatakan juga belum berencana menjual donasi CryptoPunk #5364. Sebagai informasi, NFT CryptoPunk terakhir dijual setahun yang lalu dengan harga sekitar 16,2 Ethereum, senilai lebih dari US$ 43.000 atau sekitar Rp 619 juta dalam harga saat ini. Harga aset kripto CryptoPunks telah meningkat secara dramatis dalam setahun terakhir.
BISNIS
Baca: Turis dari 23 Negara Dapat Visa on Arrival di Bali per Hari Ini, Simak Daftarnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.