Ia mengklaim proyek pengembangan pariwisata tidak akan mengganggu suplai untuk warga setempat. “Kami tidak menggunakan sumur bor tersendiri. Namun kebutuhan ini di-supply dari perpipaan kota dan pemanfaatan kembali air hujan dan wastewater,” ucap Shana.
Emil Salim sebelumnya mengkritik rencana pemerintah mengembangkan pariwisata di Bowosie karena NTT merupakan kawasan kering dengan jumlah hutan alami di sana sangat minim. Dengan wacana pengembangan pariwisata kawasan hutan, ia khawatir defisit lahan hijau bakal semakin lebar.
"Kini hutan Bowosie direncanakan ditebang untuk pembangunan pariwisata super-premium kawasan Labuan Bajo," kata Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan itu dalam akun Twitter resminya, @emilsalim2010 pada Rabu, 2 Maret 2022.
Sejumlah pihak, kata Emil Salim, telah membuat petisi agar pemerintah menyelamatkan kawasan hutan. Ia kemudian meminta rencana pengembangan pariwisata yang akan berdampak terhadap hutan itu dikaji kembali dan dibatalkan. "Bisakah Badan Otoritanya membatalkannya? Tolong dibantu!" kata dia.
Baca: Harga Minyak Dunia Meroket ke USD 113,94 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.