Dari segi pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC + -- termasuk Rusia di dalamnya -- tetap pada rencana jangka panjang untuk hanya meningkatkan produksi 400.000 barel per hari.
Sebelumnya sejumlah negara anggota OPEC dan sekutunya itu secara rutin gagal mencapai target produksinya. Padahal di saat yang sama, permintaan minyak di seluruh dunia saat ini telah melonjak ke level sebelum pandemi.
Dengan ketidakseimbangan permintaan dan pasokan, maka sejumlah negara-negara besar menurunkan persediaan mereka untuk menutupi kekurangan tersebut. Penyulingan dan pembeli minyak lainnya pun memperebut pasokan minyak tersebut.
Di tengah kondisi yang kian buruk itu, Gedung Putih pada Rabu kemarin, 2 Maret 2022, mengatakan "sangat terbuka" untuk menargetkan minyak dan gas Rusia dengan sanksi. Pernyataan itu dinilai sejumlah analis dapat melecut harga minyak ke level yang lebih tinggi.
Persediaan minyak AS belakangan terus menurun. Tangki utama Cushing, pusat minyak mentah Oklahoma berada pada level terendah sejak 2018, dan cadangan strategis AS turun ke level terendah hampir 20 tahun. Adapun pelepasan 60 juta barel minyak yang disepakati oleh negara-negara anggota Badan Energi Internasional gagal meyakinkan pasar dan harga memperpanjang reli mereka.
Sedangkan perdagangan minyak Rusia sudah kacau karena produsen menunda penjualan, importir menolak kapal Rusia dan pembeli di seluruh dunia mencari minyak mentah di tempat lain. Hal tersebut karena sanksi Barat dan penarikan oleh perusahaan swasta menekan Rusia.
Kemarin, pedagang Trafigura mengatakan telah membekukan investasinya di Rusia, sehari setelah banyak perusahaan minyak global mengumumkan rencana untuk melepaskan investasi Rusia mereka. Beberapa perusahaan migas itu adalah Exxon Mobil, BP dan Shell. Hal-hal tersebut yang kemudian turut mempengaruhi lonjakan harga minyak dunia.
ANTARA
Baca: Harga Elpiji 12 Kg di Bogor Tembus Rp 206.000, Pedagang: Cuma Sultan yang Beli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.