Arifin Panigoro pernah mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya seperti sejumlah tokoh lain, yaitu Sofyan Wanandi, Tengku Nasaruddin Said Effendy, Dato Sri Tahir, Abbas Said, Abdul Haris Semendawai, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah.
Laki-laki kelahiran Bandung, 14 Maret 1945 tersebut tercatat sebagai salah satu dari sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2019-2024.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 137/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden, Arifin dilantik menjadi Wantimpres pada Jumat, 13 Desember 2019.
“Wantimpres, sebagaimana Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden,” dikutip dari situs Kementerian Sekretariat Negara setneg.go.id pada Jumat, 13 Desember 2019.
Majalah Forbes pernah mencatatkan Arifin Panigoro sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2020. Menempati peringkat ke-47, Forbes mencatat kekayaannya sebesar US$ 550 juta.
Selain itu, Arifin pernah menjadi Chairman Liga Primer Indonesia (LPI) atas keresahannya dengan kompetisi sepak bola dalam negeri yang minim membuahkan prestasi. Dia juga mengkritik manajemen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dinilai salah urus.
Pembentukan LPI lahir dari hasil Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang pada Maret, 2010. Tetapi, kelahiran LPI justru menimbulkan dualisme kompetisi tertinggi yang sudah ada, yaitu dari Liga Super Indonesia (LSI). “Tujuannya memperbaiki prestasi sepak bola nasional,” kata Arifin dikutip dari Koran Tempo pada 7 Januari, 2011.
Menurut dia, LPI bisa mendorong sepak bola nasional sebagai lahan bisnis yang menguntungkan dengan pasar yang besar. Ia optimistis dengan kehadiran LPI bisa memajukan prestasi sepak bola Indonesia.
Faktor lain kemandekan prestasi sepak bola Indonesia, kata Arifin, adalah tidak adanya kredibilitas dan tidak adanya pembinaan usia muda berjenjang dan berkelanjutan. Selain itu, penggunaan APBD yang dinilai tidak tepat. “Sepak bola profesional tidak boleh memakai uang rakyat,” kata Arifin Panigoro.
FAIZ ZAKI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BASUKI RAHMAT | ARIS M
Baca: Hilmi Panigoro: Arifin Panigoro Meninggal Setelah Dirawat Intensif di Amerika
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.