Dikenal sebagai "Raja Minyak" asal Gorontalo, pria kelahiran 14 Maret 1945 itu beberapa kali tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Pada 2018, misalnya, Arifin masuk Forbes Indonesia Rich List 2018 setelah sebelumnya absen setahun.
Saat itu ia menempati peringkat ke-46. Total kekayaannya senilai US$ 655 juta atau setara dengan Rp 9,5 triliun. Lalu pada 2020, ia kembali masuk dalam daftar 50 orang terkaya. Arifin menempati posisi 47 dengan kekayaan US$ 550 juta saat itu.
Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Arifin didapuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres. Akhir tahun 2021 lalu, dia melaksanakan pertemuan terbatas dengan pelbagai pihak untuk membahas pemetaan aspirasi dan lapangan pekerjaan anak muda guna menurunkan jumlah pengangguran sebagai imbas pandemi Covid-19.
Arifin pernah memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera Naraya. Ini adalah tanda kehormatan Bintang Mahaputera kelas III yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan negara.
Di dunia politik, nama Arifin tak lagi asing. Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung 1973 dan peraih gelar kehormatan di kampus yang sama itu pernah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dia menjadi kader PDIP pada 1999 untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang dan terpilih sebagai anggota DPR. Arifin pun pernah terpilih menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada 2002-2003. Dia lalu terpilih lagi sebagai anggota DPR dapil Banten 1.
Namun, Arifin Panigoro mengundurkan diri dari DPR dan PDIP pada 2005. Dia kemudian membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro Meninggal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.