TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Aswani mengatakan pemotong dan pedagang daging sapi batal mogok jualan besok. Rencana mogok jualan ini batal lantaran pemerintah berkomitmen menjamin pasokan sapi ke wilayah Jawa sebanyak 78 ribu ekor hingga lebaran nanti.
Pasokan sapi yang didatangkan dari 10 provinsi binaan Kementerian Pertanian (Kementan) itu diproyeksikan bakal mampu menahan gejolak harga daging di tengah konsumen di kisaran Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram hingga lebaran mendatang.
“Kekurangan sapi ini tidak mungkin kita datangkan dari negara sahabat seperti Australia atau negara lain, pemerintah mencoba memposisikan sentra-sentra produksi bisa dikeluarkan kurang lebih 78 ribu ekor untuk kebutuhan menjelang Ramadhan di Pulau Jawa,” kata Asnawi melalui sambungan telepon, Minggu, 27 Februari 2022.
Sementara, pasokan daging kerbau dari Perum Bulog mencapai 20 ribu ton pada awal tahun ini. Belakangan PT Berdikari (Persero) juga melakukan impor sebanyak 5.000 ton daging kerbau dari Brasil.
Jaminan pasokan daging sapi dan kerbau dalam negeri itu belakangan diikuti juga dengan komitmen Kementerian Perdagangan untuk menyesuaikan harga sapi siap potong di tingkat feedloter di kisaran Rp 51 ribu hingga Rp 52 ribu per kilogram bobot hidup.
“Harga karkas itu terendah Rp 105 ribu di tingkat RTH tertinggi Rp 108 ribu sebelumnya Rp 94 ribu artinya kenaikan 15 persen itu tertinggi sampai saat ini stagnan belum ada fluktuasi signifikan,” kata dia.
Dengan demikian, dia memproyeksikan, hingga lebaran nanti harga daging sapi untuk konsumen dapat ditahan di kisaran Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram. Sementara harga daging sapi beku di kisaran Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram dan daging kerbau premium dipatok Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Mengutip informasi dari laman infopangan.jakarta.go.id, Jumat (25/2/2022), harga rata-rata daging sapi murni (Semur) di DKI Jakarta menembus menjadi Rp 132.093 per kg. Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) Yustinus Sadmoko mengatakan saat ini harga beli sapi bakalan hidup mencapai US$ 4,20 atau sekitar Rp 63 ribu per kg sementara itu harga jual di kisaran Rp 53 ribu.
“Jadi kami posisi pengusaha sapi masih tekor. Harga jual sapi itu yang membentuk harga daging di pasaran. Biasanya harga daging di pasar kisarannya 2,5—3 kali harga sapi hidup,” katanya, Jumat.
Persoalan harga sapi dan daging sapi tersebut, menurutnya menekan, para pedagang di dalam negeri. Sebab, tingginya harga daging sapi, membuat daya beli konsumen mengendur.
BISNIS
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS | ANTARA | ABC
Baca juga: Harga LPG Non-Subsidi Naik Lagi per Hari Ini, Jadi 15.500 per Kilogram
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.